Tetapi bukannya membuat peringatan untuk para prajurit yang gugur di medan perang, Azevedo justru lebih memilih menjadikan
karyanya sebagai sarana untuk mengenang para warga sipil yang ikut menjadi korban perang, sebab kematian jutaan jiwa penduduk non militer selama perang tersebut seringkali terlupakan.
"Aku ingin mendobrak karakteristik monumen tradisional," kata Azevedo kepada Birmingham Mail. "Patungku mencoba mengingatkan tentang orang-orang yang biasanya tidak diingat oleh monumen lain."
Azevedo membuat 5.000 patung es berbentuk manusia-manusia mungil dan meletakkannya di anak tangga Chamberlain Square, Birmingham, Inggris. Patung-patung yang diberin nama Melting Men itu mewakili para pria dan wanita yang kehilangan nyawa selama Perang Dunia I.
Untuk menjadikan pertunjukannya semakin dramatis, menurut Bored Panda Azevedo membuat sebuah patung es berwarna merah menyala dan meletakkannya di antara patung-patung es lain. Ketika patung ini meleleh, cairan merah menetes menuruni tangga seperti jejak darah dari orang yang mati terbunuh.
Azevedo memang terkenal karena patung-patung Melting Men-nya. Sejak tahun 2009 lalu, pria ini sudah memamerkan karyanya dalam berbagai event bernuansa kemanusiaan atau kepedulian lingkungan. Kadang ia membuat Melting Men dalam rangka membangkitkan kesadaran mengenai pemanasan global dan ia pernah bekerjasama dengan WWF untuk membuat patung es dalam rangka kampanye kesadaran lingkungan.
Post a Comment