“BANYAK MAKAN DAN MINUM”

0 comments
       Nafsu perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Nafsu ini pula, yang menyebabkan Adam dikeluarkan dari Surga. Dari nafsu perut pula, muncul nafsu kemaluan dan kecenderungan kepada harta benda. 

       Yang akhirnya disusul dengan berbagai bencana yang banyak. Semua ini berasal dari kebiasaan memenuhi tuntutan perut.




Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, 
serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. 



Allah berfirrman,

Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. 
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS Al-A'raf: 31)


Dari Miqdam bin Ma'di Karib berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda,

Janganlah manusia memenuhi sebuah tempat yang lebih buruk dari perutnya. 
Cukuplah bagi manusia beberapa suapan (tiga sampai sembilan), untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas 
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, shahih)


Ibnu Abbas berkata,
“Allah menghalalkan makan dan minum, 
selama tidak berlebih-lebihan dan tidak ada unsur kesombongan”


Berlebihan dalam makan, dapat mengakibatkan banyak hal buruk. 
Ia menggerakkan anggota tubuh untuk melakukan maksiat, 
serta menjadikannya merasa berat untuk taat dan ibadah.


Dari Utsman bin Za'idah berkata,

Sufyan Ats-Tsauri berkirim surat kepadaku: Apabila engkau ingin badanmu, 
sehat dan ringan tidurmu, maka sedikitkanlah makanmu.



Amir bin Qais berkata,

“Berhati-hatilah engkau dari banyak makan. 
Karena hal itu menyebabkan kerasnya hati”.



Abu Sulaiman Ad-Darimi berkata,

"Kunci dunia adalah kenyang, 
sedangkan kunci akhirat adalah lapar."



Al-Harits bin Kaladah (salah seorang pakar kedokteran Arab pada masa lalu) berkata,

Yang membunuh manusia dan membinasakan binatang-binatang buas di dunia ini, 
ialah memasukkan makanan di atas makanan sebelum selesai pencernaan.



Ibrahim bin Adham berkata,

Barangsiapa memelihara perutnya, akan terpeliharalah diennya (agamanya). 
Dan barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya, akan memiliki akhlak yang terpuji. 
Sesungguhnya, kemaksiatan kepada Allah itu jauh dari seorang yang lapar 
dan dekat dengan seorang yang kenyang.











G+

Post a Comment