Rumah Gadang (Arsitektur Minangkabau)

1 comments
http://minangel.files.wordpress.com/2010/10/minangkabau.jpg
Karakteristik bangunan berarsitektur khas Minangkabau memang mudah dikenali. Hal ini membuatnya menjadi identitas masyarakat Sumatera Barat, bahkan mereka yang berada di perantauan sekalipun. Karena itulah, jika di suatu tempat ditemukan atap bangunan yang terlihat mengadaptasi bentuk tanduk kerbau, hampir bisa dipastikan ada 'urang awak' di daerah tersebut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1mvMQRcTISXJl-aG8IQbtDBm1Jnb7bcB_tjHMJ68GMkFCrkK5ij8tsw6bcBoe2f-5EQq7PMvvMVSfGB0s-R7cxqN2XmjjcUThfwlgXkap65YKjJGb9HqHTcg6icd4sg043sp1znf86pWX/s1600/travel_untitled-4_165021.jpg

Di luar Sumatera Barat, jenis rumah adat khas Minangkabau populer dengan sebutan rumah gadang. Di kampung halamannya sendiri, rumah tradisional ini lebih dikenal dengan sebutan 'rumah bagonjong'.

Rumah bagonjong menurut aturan aslinya memiliki beberapa karakteristik atau ketentuan khusus. Karakteristik tersebut antara lain
  - jumlah ruangan yang ditentukan dari jumlah perempuan yang menghuni rumah tersebut.
  - Anak-anak dan perempuan yang telah berumur memiliki kamar yang lebih dekat ke arah dapur G
  - Gadis remaja ditempatkan di satu kamar pada ujung yang berseberangan.
  - Ruangan dalam rumah terbagi menjadi lanjar dan ruang
  - Jumlah ruang dalam satu rumah berjumlah ganjil antara tiga hingga sebelas.



Salah satu karakteristik rumah bagonjong adalah hiasan eksterior bangunan.
Ornamen ini berupa ukiran kayu yang menjadi pengisi bidang persegi dan lingkaran di permukaan luar bangunan.

Motif ukiran yang umum ditemukan di antaranya berupa tumbuhan merambat, bunga, dan buah. Selain itu, motif-motif geometris segitiga, segi empat, dan jajar genjang (belah ketupat) juga umum ditemukan. Motif-motif ini memenuhi dinding, daun jendela, tiang-tiang, dan daun pintu.

G+

1 comment: