Semakin kita dewasa, makin banyak yang kita pelajari. Namun selagi ada
yang kita pelajari, kadang ada pula yang kita lupakan. Untuk
mengembalikannya, kita perlu menjadi anak-anak. namun, kita tak bisa
kembali ke masa kanak-kanak bukan?
Maka, belajarlah pada
anak-anak. Ada kalanya untuk memahami sesuatu, kita perlu
menyederhanakan pemikiran. Seperti sederhananya pikiran kita saat masih
anak-anak.
Setelah kita tumbuh dewasa, kita mengerti tentang cantik, tampan, keren dan image-image
unggulan yang banyak kita lihat dalam pergaulan. Tanpa disadari, kerap
kali kita menjadi lebih awas dengan penampilan yang kita miliki. Bahkan,
beberapa di antaranya jadi jatuh tak percaya diri.
Ada
beberapa penyesalan setelah pertumbuhan. Tak puas dengan bentuk alis,
bentuk tubuh, warna kulit dan sebagainya. Seperti video di atas. Banyak
orang dewasa yang menyadari apa yang menjadi kekurangan mereka. Andai
mereka bisa, maka mereka ingin mengubahnya.
Namun
lain halnya saat yang ditanyai adalah anak-anak. Mereka merasa semua
yang mereka miliki pada tubuh mereka itu sudah keren dan cukup. Andai
bisa mengubahnya, mereka lebih memilih untuk menambahkan hal-hal yang
sifatnya imajinatif seperti bisa berlari lebih cepat, bisa terbang dan
sebagainya. Bahkan, ada yang merasa tak ada yang harus diubah dari
penampilan itu.
Pemikiran mereka
mungkin nampak sederhana. Namun, pada dasarnya memang hal inilah yang
membuat mereka bisa bersyukur dan hidup dengan attitude yang lebih
sederhana. Menjaga dan mengembangkan apa yang dimiliki, bukan menyesali
dan mengubah untuk sebuah kesempurnaan.
Post a Comment