Kota ini menerima 467 inci hujan per tahun atau tiga belas kali curah hujan tahunan Seattle. Iklim Meghalaya membuat pohon karet raksasa tumbuh subur di sini. Saking suburnya, akar dari pohon-pohon karet itu bisa diubah menjadi jembatan hidup.
Namun, segalanya akan menjadi lebih buruk ketika musim hujan tiba.
Selama bulan Juni dan Juli, kota ini akan menerima curah hujan 275 inci
setiap harinya. Hal ini sangat kontras dengan New York City yang hanya
mendapat curah hujan sekitar 60 inci per tahun.
Karena kota ini selalu basah, warga setempat telah menemukan cara untuk beradaptasi dengan Meghalaya. Pertama, mereka memastikan bahwa mereka selalu membawa payung setiap saat. Beberapa juga telah menciptakan payung yang dapat dipakai saat bekerja.
Seperti dilansir The Atlantic, hal paling menakjubkan tentang Meghalaya adalah fakta bahwa warga yang tinggal di sini memang memilih untuk tinggal di kota yang terisolasi ini.
Meskipun curah hujan sangat tinggi di Meghalaya, orang-orang di kota ini tidak punya alasan untuk mengeluh. Seperti kata seorang warga: "Di sini selalu ada hujan, tapi kita harus bekerja, jadi tak ada gunanya bertanya tentang hal itu."
Post a Comment